EURUSD dan EURJPY mengalami penurunan yang cukup volatile sesaat sebelum Gubernur ECB, Mario Draghi, mengumumkan hasil rapat bank sentral Eropa tadi malam (3/4), Euro jatuh terhadap Dollar dan Yen. Penyebabnya adalah arah kebijakan ECB yang dirasa masih enggan untuk mengambil kebijakan yang tegas dalam menghadapi situasi ekonomi Zona Euro saat ini. Lalu, bagaimanakah pergerakan EURUSD dan EURJPY nantinya? Ada tiga poin penting yang dapat disimpulkan dari hasil rapat ECB, Kamis (3/4) 1. Menurut ECB, Pertumbuhan Moderat Masih Berjalan Rapat ECB kali ini sangat vital bagi pergerakan EURO karena beberapa alasan. Data Inflasi zona EURO tercata hanya menunjukkan 0.5%, angka terendah dalam hampir 4 tahun. Selain itu, data PPI Zona Euro juga tak kalah memprihatinkan pada angka -0.2% dilaporan bulan Februari. Dan data inflasi bulan-bulan sebelumnya pun menunjukkan angka yang semakin menurun. Dengan turunnya nilai inflasi, kemungkinan besar Zona Euro akan mengalami ancaman Deflasi. Para pelau kebijakan UNi Eropa mengharapkan mengharapkan ECB turun tangan untuk mengatasi ancaman deflasi dengan melonggarkan kebijakan moneter. Namun, ECB lagi lagi menyatakan bahwa perekonomian Zona Euro masih baik baik saja dan sesuai harapan, pertumbuhan moderat masih berjalan sesuai target. Bulan April ini, ECB menyatakan bahwa nilai inflasi akan naik, karena libur Paskah cukup membuat daya beli konsumen meningkat dan inflasi naik. 2. ECB siap melakukan pelonggaran jika dibutuhkan ECB siap melakukan pelonggaran kebijakan jika memang diperlukan. Draghi menyatakan dalam konferensi pers bahwa ECB juga sebenarnya khawatir akan kemungkinan terjadinya stagnasi Zona Euro karena ancaman deflasi. Oleh karena itu opsi opsi kebijakan seperti QE, pemotongan suku bunga acuan, bahkan juga bunga negatif deposito, sudah mulai ditinjau para pelaku kebijakan ECB. Diantara opsi opsi yang ada ECB lebih cenderung untuk melakukan pemotongan suku bunga dan melakukan aturan suku bunga negatif deposito. QE sulit dilakukan oleh ECB karena tidak seperti bank sentral lainya, undang undan uni eropa menyatakan bahwa ECB dilarang untuk menyalurkan dana kepada pemerintah. QE memang menjadi alternatif yang paling mengena jika digunakan untuk memerangi ancaman deflasi dan meningkatakan inflasi. Namun pastinya akan diperlukan lobi lobi pemerintah untuk melakukan hal tersebut. Opsi terakhir adalah koridor suku bunga, kebijakan baru ini pernah dilakukan oleh bank sentral turki, dimana ada perbedaan suku bunga pinjaman dan suku bunga cuan. 3. Euro bukan target kebijakan ECB EURUSD memperlihatkan penguatan setahun terakhir. Sebagai catatatan pasangan mata uang EURUSD mengalami apresiasi sebesar 6.8%. Oleh karena itu pejabat ECB sempat mengatakan bahwa mereka lebih suka nilai tukar EURO berada pada level tidak terlalu tinggi, karena jika nilai tukar EURO terlalu tinggi akan menimbulkan masalah. Mereka lebih suka EURO tidak terus terusan menguat. Belajar fororex tradin disini Broker WHOTRADES.COM